Jika hidup saya memiliki keywords, "jerawat" sepertinya akan menjadi salah satu kata yang termasuk ke dalamnya. Mengapa? Jadi begini... Tahun 2011-2012 adalah periode yang luar biasa di kehidupan saya. Saat itu, saya telah menyelesaikan pendidikan sarjana di IPB. Sebagai seorang fresh graduate, saya memiliki keinginan untuk mengeksplor potensi diri. Terus terang saya sangat tertarik pada … Continue reading Saya dan Jerawat – Dark Age
Ikrar
Saya adalah manusia yang suka misuh dan nyambat, apalagi ketika merasa disepelekan. Wajar kan ya? Iya saya juga menganggap hal itu wajar... dulu. Enak saja menyepelekan saya, memangnya saya hidup karena duitmu? Memangnya berapa sih NEM kamu waktu SMP sampai bisa menyepelekan saya? Emak saya saja tidak pernah loh menyepelekan saya, kamu ini siapa? Hah? … Continue reading Ikrar
Merengkuh Diri
Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ibu saya seorang PNS guru sekolah dasar. Bapak saya seorang satuan pengamanan (satpam). Saya lahir di sebuah kampung di Kota Bogor, bernama Cijahe. Ya saya lahir di kampung itu, tepatnya di rumah orang tua saya, dengan bantuan seorang dukun beranak bernama Emak 'Ra. Saya menjalani masa SD saya … Continue reading Merengkuh Diri
Adil Sejak dalam Pikiran
“Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan” Pramoedya Ananta Toer Mengaca kepada apa yang telah saya alami, dan apa yang terjadi di sekitar saya, 'adil sejak dalam pikiran' nampak seperti mantra tak bertuah. Kosong, tak menarik, hanya tagline semata. Adil sejak dalam pikiran. Adil kepada siapa? Dalam pikiran siapa? Ya.. … Continue reading Adil Sejak dalam Pikiran
Sekar: Bukan Epilog
Aku ini memang kolot, aku masih percaya akan dongeng tentang pangeran tampan berkuda putih yang akan menjemput kekasihnya. Merasa seperti si Putri tak berdaya yang hanya mampu mendendangkan kidung-kidung cinta selama ia menunggu pujaan hati datang untuknya, ia tak punya daya untuk mencari jalan keluar dari kastil Penyihir Jahat untuk sekedar berkata cinta pada Sang Pangeran … Continue reading Sekar: Bukan Epilog
Jerawat, Problem Tak Berkesudahan
Beginilah jika memiliki kulit wajah acne prone. Stress sedikit, jerawatan.. makan ga dijaga, jerawatan.. kangen pacar, jerawatan (mpret hehe).. bersihin mukanya ga bener, jerawatan.. erghh!!Kadang ngerasa sedih juga dengan keadaan wajah yang mudah break-out. Dan keluarnya pun kadang sekali banyak gitu.. kayak debut girlband.. haha. Kagak nyantee..Sekitar tahun 2012 saya pernah mengalami jerawat yang parah … Continue reading Jerawat, Problem Tak Berkesudahan
Wina: Sebuah Kesalahan di Atas Muka Bumi
Aku adalah aku dengan segala keakuannya. Absurd, menyebalkan, pemarah, suka makan tapi kadang susah makan, senang bercanda, senang dibully. Iya tidak apa-apa, asal dibullynya dengan cinta. Mana ada? ya ada kan saja biar dunia ini indah.. kan cinta itu macam converter, apapun jika dibumbui dengan cinta maka akan romantis, menyenangkan, membahagiakan. Ga peduli lagi dibully, … Continue reading Wina: Sebuah Kesalahan di Atas Muka Bumi
blank dan Ed Sheeran (a random post)
karena pada nyatanya kita hanya bisa mengira-ngira sambil berharap-harap cemas, namun hidup tak selalu membahagiakan. maka berbahagialah dengan sendirinya. jika mau, tak perlu menunggu. apa kabar semua? baik? kurang baik? agak baik tapi tetap galau? tidak terlalu baik tapi ngakunya baik? ya terserah lah.. dirimu adalah hasil atas pencitraanmu pada dunia, sadar tidak sadar, begitulah :Dkehidupan … Continue reading blank dan Ed Sheeran (a random post)
teman kesayangan :)
@winalesmana : "Yang bisa kuambil hikmah di hari ini: berbahagialah yang merasa memiliki teman, mereka adalah manusia-manusia yang baik ibarat keluargamu." siapa yang punya teman dan bahagia akan kenyataan itu?? kamu? kamu? oh ya itu kamu juga yang ada di balik kursi? semua senang punya teman? alhamdulillah.. maka berbahagialah aku, kamu dan kalian yang … Continue reading teman kesayangan 🙂
menemani nyata
nyatanya beginilah, temantak perlu bersedu pun menarik diri dari adamemercik otak, berbenah hatiawalan bukan sama nyatanya beginilah, temansi wajah yang tak lagi kau akrabidirimu yang barusuka, sebuah penyembunyian nyatanya beginilah, teman